Sungai Sodong
Sungai yang terletak di belakang dusun Cijoho desa Parakanmanggu ini mempunyai pemandangan yang indah dan air
yang jernih , hanya saja medan yang ditempuh untuk sampai kesana cukup
sulit , apabila ingin makan bersama dan berenang tempat ini adalah
pilihan yang tepat. kang Yayat Ruhiyat (kanan) nuju nulak cangkeng, http://blogs.unpad.ac.id/kknmparakanmanggu2012/objek-wisata-desa/
Sejarah Desa
Awalnya desa Parakanmanggu adalah gabungan dari dua desa, yaitu desa Parakan dan desa Cimanggu. Namun, sejak 14 Oktober 1920, Kuwu (sebutan untuk kepala desa) Odjo Martawidjaja
berinisiatif menyatukan kedua desa. Akhirnya, pada tahun 1930-an
terbentuklah desa Parakanmanggu yang terdiri dari lima dusun, yaitu
dusun Parakan, dusun Cijoho, dusun Dukuh I, dusun Dukuh II, dan dusun
Cimanggu. Meskipun, sempat mengalami perpecahan lagi menjadi desa
Parakan yang dipimpin oleh Kuwu Suhatmawijaya dan desa Cimanggu dipimpin
oleh Kuwu Kartawijaya,
tetapi desa ini berhasil menyatu kembali karena berbagai keterdesakan
dibawah kepemimpinan Kuwu Sahudiwijaya. Berikut beberapa Kuwu yang
pernah terpilih dan dipercayai masyarakat desa sebagai kepala desa.
Saat ini,
desa Parakanmanggu terdiri dari enam dusun yang masing-masing dusun
dikepalai oleh seorang kepala dusun (disebut sebagai bapak golongan atau
pak olog). Berikut adalah beberapa sejarah dusun.
Desa yang terletak di kecamatan Parigi kabupaten baru Pangandaran ini merupakan salah satu desa
berkembang yang memulai kemajuannya dari potensi sumber daya alam
desanya, mulai dari penanaman dan pemanfaatan pertanian hingga
peternakan, serta penanaman modal bersama.
Nama Kuwu
|
Tahun
|
Keterangan
|
Sahudiwijaya |
1939-1967
|
Mempersatukan kembali desa Parakanmanggu dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman pembuhunan DI-TII, tetapi belum membangun apapun. |
Rusdjim Suryaman |
1967-1969
|
Mempersiapkan pemilihan kepala desa dan melaksanakan demokrasi pemilihannya, tetapi tidak banyak melakukan kegiatan pembangunan. |
Syahransyah |
1970-1989
|
Mengawali pembangunan ekonomi masyarakat dan sarana prasarana untuk ibadah, walaupun tidak banyak menerima dana dari pemerintah. |
Akus Nardi |
1989-1990
|
Membangun infrastruktur dan kantor desa, serta jembatan dan jalan di desa. |
Sardi S. |
1990-1998
|
Melanjutkan pembangunan infrastruktur dan perekonomian yang telah ada. Namun, sempat beredar mengenai isu santet yang mengakibatkan keresahan masyarakat. |
Akus Nardi |
1999-sekarang
|
Membangun desa Parakanmanggu melalui bantuan mandiri maupun bantuan pemerintah, serta mengadakan pembentukan usaha desa, pengangkatan PNS menjadi perangkat desa, dan usaha lainnya. |
Nama Dusun
|
Nama Kadus (Tahun 2012)
|
Sejarah
|
Parakan | Sahli ( dipanggil Caplin ) | Nama Parakan berasal dai kata “parak” yang artinya mengambil ikan. Di dusun ini dulunya banyak warga yang suka memancing atau mengambil ikan sehingga dusunnya diberi nama Parakan. |
Cijoho | Hadid | Dusun ini dulu sangat terkenal dengan perairan atau sungainya di daerah pesantren sehingga diberi nama Cijoho. |
Dukuh I | Sajili | Dusun ini terkenal dengan kehidupan keagamaannya sehingga diumpamakan seperti dukuh yang enak atau indah. |
Dukuh II | Dody Wijaya | Dusun ini juga terkenal dengan warganya yang cukup agamis hanya dibedakan dengan Dukuh I melalui perbatasan. |
Cimanggu | Ano Anwar | Dusun ini dikenal dengan banyaknya orang yang seperti buah manggu (manggis) dimana kulitnya berwarna coklat dan tidak begitu bagus, tetapi isinya putih sehingga dusun ini diberi nama Cimanggu. |
Cukanggaleuh (pamekaran dari dusun Dukuh I) | Juli | Nama Cukanggaleuh telah ada semenjak dusun ini belum terpisah dari dusun Dukuh I. Nama tersebut berasal dari kata “cukang” yang artinya jembatan dan kata “galeuh” yang artinya kuat. Dimana desa ini terkenal dengan kemajuannya sehingga diberi nama Cukanggaleuh. |
0 komentar:
Posting Komentar