Kamis, 01 Januari 2015

Sungai Sodong

Sungai yang terletak di belakang dusun Cijoho desa Parakanmanggu ini mempunyai pemandangan yang indah dan air yang jernih , hanya saja medan yang ditempuh untuk sampai kesana cukup sulit , apabila ingin makan bersama dan berenang tempat ini adalah pilihan yang tepat. kang Yayat Ruhiyat (kanan) nuju nulak cangkeng, http://blogs.unpad.ac.id/kknmparakanmanggu2012/objek-wisata-desa/







Sejarah Desa


Awalnya desa Parakanmanggu adalah gabungan dari dua desa, yaitu desa Parakan dan desa Cimanggu. Namun, sejak 14 Oktober 1920, Kuwu (sebutan untuk kepala desa) Odjo Martawidjaja berinisiatif menyatukan kedua desa. Akhirnya, pada tahun 1930-an terbentuklah desa Parakanmanggu yang terdiri dari lima dusun, yaitu dusun Parakan, dusun Cijoho, dusun Dukuh I, dusun Dukuh II, dan dusun Cimanggu. Meskipun, sempat mengalami perpecahan lagi menjadi desa Parakan yang dipimpin oleh Kuwu Suhatmawijaya dan desa Cimanggu dipimpin oleh Kuwu Kartawijaya, tetapi desa ini berhasil menyatu kembali karena berbagai keterdesakan dibawah kepemimpinan Kuwu Sahudiwijaya. Berikut beberapa Kuwu yang pernah terpilih dan dipercayai masyarakat desa sebagai kepala desa.

Nama Kuwu
Tahun
Keterangan
Sahudiwijaya
1939-1967
Mempersatukan kembali desa Parakanmanggu dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman pembuhunan DI-TII, tetapi belum membangun apapun.
Rusdjim Suryaman
1967-1969
Mempersiapkan pemilihan kepala desa dan melaksanakan demokrasi pemilihannya, tetapi tidak banyak melakukan kegiatan pembangunan.
Syahransyah
1970-1989
Mengawali pembangunan ekonomi masyarakat dan sarana prasarana untuk ibadah, walaupun tidak banyak menerima dana dari pemerintah.
Akus Nardi
1989-1990
Membangun infrastruktur dan kantor desa, serta jembatan dan jalan di desa.
Sardi S.
1990-1998
Melanjutkan pembangunan infrastruktur dan perekonomian yang telah ada. Namun, sempat beredar mengenai isu santet yang mengakibatkan keresahan masyarakat.
Akus Nardi
1999-sekarang
Membangun desa Parakanmanggu melalui bantuan mandiri maupun bantuan pemerintah, serta mengadakan pembentukan usaha desa, pengangkatan PNS menjadi perangkat desa, dan usaha lainnya.
Saat ini, desa Parakanmanggu terdiri dari enam dusun yang masing-masing dusun dikepalai oleh seorang kepala dusun (disebut sebagai bapak golongan atau pak olog). Berikut adalah beberapa sejarah dusun.

Nama Dusun
Nama Kadus (Tahun 2012)
Sejarah
Parakan Sahli ( dipanggil Caplin ) Nama Parakan berasal dai kata “parak” yang artinya mengambil ikan. Di dusun ini dulunya banyak warga yang suka memancing atau mengambil ikan sehingga dusunnya diberi nama Parakan.
Cijoho Hadid Dusun ini dulu sangat terkenal dengan perairan atau sungainya di daerah pesantren sehingga diberi nama Cijoho.
Dukuh I Sajili Dusun ini terkenal dengan kehidupan keagamaannya sehingga diumpamakan seperti dukuh yang enak atau indah.
Dukuh II Dody Wijaya Dusun ini juga terkenal dengan warganya yang cukup agamis hanya dibedakan dengan Dukuh I melalui perbatasan.
Cimanggu Ano Anwar Dusun ini dikenal dengan banyaknya orang yang seperti buah manggu (manggis) dimana kulitnya berwarna coklat dan tidak begitu bagus, tetapi isinya putih sehingga dusun ini diberi nama Cimanggu.
Cukanggaleuh (pamekaran dari dusun Dukuh I) Juli Nama Cukanggaleuh telah ada semenjak dusun ini belum terpisah dari dusun Dukuh I. Nama tersebut berasal dari kata “cukang” yang artinya jembatan dan kata “galeuh” yang artinya kuat. Dimana desa ini terkenal dengan kemajuannya sehingga diberi nama Cukanggaleuh.
Desa yang terletak di kecamatan Parigi kabupaten baru Pangandaran  ini merupakan salah satu desa berkembang yang memulai kemajuannya dari potensi sumber daya alam desanya, mulai dari penanaman dan pemanfaatan pertanian hingga peternakan, serta penanaman modal bersama.










0 komentar:

Posting Komentar